Friday, 16 October 2020

BALASAN ORANG DZOLIM

 Orang dholim itu akan dibalas melalui 4 fase , mari kita pahami agar kita tidak berburuk sangka kepada Allah dan putus asa melihat kenyamanan si dholim dalam melancarkan kejahatannya.


1. Penundaan 

وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

"Dan Aku akan memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencanaKu amat teguh." (Al Qalam 45).

Di fase ini Allah menangguhkan adzab bagi orang dholim..semoga dia bertaubat atau kembali ke jalan yang benar.

2. ISTIDRAJ  

سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ

"Kami akan menarik mereka dengan ber angsur angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui." (Al A'raf 182).

Bukan berarti dunia disempitkan bagi mereka, bahkan justru dibukakan dunia selebar lebarnya, diangkat derajadnya dimata manusia, dihamparkan baginya rizqi dan kelezatan dunia, Allah memberikan apa saja yang dia inginkan bahkan melebihi yang mereka harapkan. PIKIR FASE INI YA.

3. Pemolesan hingga kelihatan baik

وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ

"Dan Setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan perbuatan mereka." (An-Naml 24). 

Saat itu hati orang dholim akan mati, karenanya ia akan menganggap seluruh pendapatnya adalah kebaikan yang musti ia lakukan, hatinya tidak akan hidup lagi untuk menyesali apa yang sudah ia lakukan.

4. Turun Adzab 

وَكَذٰلِكَ اَخْذُ رَبِّكَ اِذَآ اَخَذَ الْقُرٰى وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۗاِنَّ اَخْذَهٗٓ اَلِيْمٌ شَدِيْدٌ

"Dan begitulah adzab tuhanmu, apabila dia mengadzab penduduk negri negri yang berbuat dholim, sesungguhnya adzab Nya itu adalah sangat pedih lagi keras." (Hud 102).

Pada saat ini orang dholim tidak diberi ampun lagi, kesempatan untuk perbaikan sudah ditutup, adzab Allah segera turun terhadap Si dholim dan bentuk adzab sangatlah dahsyad, TIDAK TERBAYANGKAN OLEH SIAPAPUN.

"Ketika itulah Hati orang-orang mu'min TEROBATI."
 
Marilah kita lebih menjaga diri kita, selalu berbuat yang benar.. menjaga jangan sampai jadi orang jahat.

Ada yang bilang ORANG JAHAT ITU AWET REJEKINYA ..PANJANG UMURNYA .. KOKOH DUNIANYA. 

Waspadalah! SEMUA TINGGAL NUNGGU TANGGAL MAINNYA. Yang TERDZALIMI harus sabar. SABAR ITU akan berujung keBAHAGIAan.

(KH. Àchmad Satori Ismail)


Wednesday, 2 September 2020

Inspiratif! 5 Kisah Marbot Masjid yang Sukses di Bidangnya Masing-Masing

Jadi marbot masjid kadang kala masih di pandang sebelah mata di masyarakat. Sebab, di samping gajinya yang tidak seberapa, menjadi marbot masjid juga kadang punya beban moral di masyarakat. Namun sejatinya pekerjaan ini begitu mulia, karena dialah penjaga rumah Allah

Dan jangan disangka tidak semua marbot masjid hidupnya serba kesusahan. Namun banyak juga marbot masjid yang punya ide dan pemikiran berlian serta semangat kerja yang tinggi. Ia bahkan mampu menunjukan bahwa dirinya juga bisa meraih kesuksesan seperti orang pada umumnya.

Nah berikut, kisah-kisah para marbot masjid yang sudah dirangkum Muslim Obsession. Para marbot masjid ini nyatanya bisa sukses di bidang-bidangnya masing-masing. Mereka mampu meubah hidupnya menjadi seorang pengusaha muslim yang suskses.

Berikut ringkasannya:

1. Adi Akbar

Adi Akbar

Tidak ada yang menyangka seorang marbot masjid di Kota Makassar bernama Adi Akbar kini berhasil menjadi pengusaha yang memiliki tiga rumah makan. Ia merasa kesuksesannya itu berkat doa yang sering ia panjatkan di masjid ketika menjadi seorang marbot.

“Selama tujuh tahun tinggal di masjid, banyak doa yang saya panjatkan terkabul disana. Termasuk kelancaran berbisnis dan jodoh,” katanya di Hotel Lariz, Jalan Sultan Alauddin, beberapa waktu lalu.

Dari kenalannya di masjid itu ia kemudian diperkenalkan dengan seorang pengusaha sukses. Dari sana Andi belajar. Kepercayaan, integritas dan kejujuran pun ia peroleh dari pimpinannya.

Ini pula yang membuat karirnya semakin melejit dengan diberikannya amanah strategis untuk bekerja di rumah makan milik bosnya sampai ia mampu mendirikan usaha sendiri. Sekali lagi, semua karena pengabdiannya di masjid.

“Setiap saya berdoa, saya selalu yakin dengan doa yang saya panjatkan. Karena awalnya modal saya ialah inspirasi dari bos sebelumnya yakni Bapak Ahmad Tonang,” ujarnya dalam Kelas Inspirasi yang dihadiri puluhan peserta.

Saat ini, Adi Akbar telah memiliki tiga rumah makan yakni rumah makan Bonetamparang, Bonenalino, Bonebinang. Rencananya, pada Agustus 2019 akan dilaunching warung ke empat di Jalan Pontiku, Makassar.

2. Elang Gumilang

Di balik kesuksesan Elang Gemilang sebagai seorang miliader, ternyata dia pernah bertahun-bertahun pernah menjadi seorang marbot masjid. Masjid kata dia menjadi sumber inspirasinya untuk meraih kesuksesan.

Menurutnya, ada tiga cara untuk menjadi orang kaya yaitu terlahir dari keluarga kaya, menikah dengan pasangan yang kaya, dan berusaha sungguh-sungguh. Jalan ketigalah yang dipilih oleh Elang Gumilang, peraih gelar Wirausahawan Muda Mandiri 2007 ini.

Mungkin belum banyak yang tahu jika ide-ide kreatif Elang lebih banyak lahir dari masjid. Sejak semester lima, Elang tinggal di sebuah masjid yang berada di dekat terminal Bogor. Siang hari ia sibuk dengan aktivitas kuliah, namun ketika malam tiba, ia menjadi pelayan Tuhan, dengan menjadi penjaga masjid.

Di rumah Allah itu, setiap malam Elang selalu bermunajat kepada Sang Maha Kaya, agar dirinya memiliki jiwa yang mandiri dan berguna bagi orang lain. Doanya Elang terkabul. Ia kini mampu mendirikan perusahaan property Elang Group dengan omset miliaran rupiah.

3. Thoriq

Kisah kesuksesan Thoriq sebagai pengusaha buah-buahan berawal dari seorang karyawan di toko buah. Karena usaha buah di tempat kerjanya anjlok. Ia kemudian di PHK, dan diperintahkan oleh mantan bosnya untuk mengurus masjid sebagai marbot. Perintahnya itu ia jalani sebagai marbot tanpa di bayar.

Dengan tulus ikhlas Thoriq kemudian bekerja sibuk menjadi marbot masjid. Pekerjaan itu ia lakoni selama tiga tahun. Tanpa rasa mengeluh, ia begitu menikmati bekerja sebagai marbot. “Semua saya jalani dan ikhlas dan sabar aja,” kata Thoriq dalam laman akun facebook mangrove inspiration.

Setelah merasa cukup, ia kemudian mencoba untuk membuka usaha berjualan buah. Tak membutuhkan waktu lama, Thoriq bersyukur usahanya kian berkembang pesat, sampai di kirim ke berbagai kota besar. Ia merasa semua itu karena pertolongan Allah.

“Kesuksesan saya sampai saat ini tidak lepas dari pertolongan Allah,” katanya.

“Jika kita sabar dan ikhlas mengurus rumah Allah, dan bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan kita dalam mencari rezeki,” jelasnya.

4. Ikhsan Suhendro

Ikhsan Sihendro menjadi lulusan terbaik IPB pada wisuda tahap IV tahun akademik 2017/2018, selain berkuliah, aktif berorganisasi serta menjalani profesi sebagai marbot di Masjid Al Hurriyah Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat.

“Menjadi marbot masjid selain menjadi wadah pengembangan bakat, dan pengembanan amanah, juga mendapat mess (asrama) gratis,” kata Ikhsan, di Bogor, Jumat.

Pemuda asal Lampung ini merupakan mahasiswa IPB dari Fakultas Peternakan. Ia lulus seleksi SNMPTN melalui jalur undangan program Bidikmisi dari pemerintah.

Usai diterima masuk IPB, Ikhsan mendaftar sebagai marbot Masjid Al Hurriyah. Profesi sebagai marbot ia lakoni dari tahun 2014 sampai 2017.

Memilih menjadi marbot masjid tanpa pikir panjang. Hal ini juga untuk meringankan beban orangtuanya yang berasal dari keluarga tidak mampu. Selain itu untuk memenuhi hasratnya yang gemar berorganisasi.

“Selain bisa mengerjakan ibadah sunnah, manfaat lainnya bisa shalat berjamaah, dan menjaga ikatan ukhuwah (persaudaraan) yang kuat hingga sekarang,” katanya.

Selama menempuh pendidikan di IPB, Ikhsan selalu memegang nasehat salah satu ustadznya yang mengatakan sebagai aktivis dakwah harusnya berprestasi, agar dakwah yang disampaikan didengar.

“Jika belajar adalah ibadah, maka berprestasi adalah dakwah,” kata Ikhsan mengulang pesan ustadznya.

5. Prof. Udin

Inilah contoh betapa dahsyatnya hijrah. Dari seorang marbot masjid yang kini menjadi guru besar. Profesor Udin. Resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 8 Agustus lalu pada umur 41 tahun.

Pria yang bernama lengkap Mohamad Khoirudin ini pada 1998 melakukan hijrah ke Yogya untuk melanjutkan studinya di Jurusan Elektro UNY. Ekonomi yang kurang mendukung tidak menyurutkan semangat belajarnya. Ia bertekad bisa kuliah secara mandiri.

Kisah Prof.Khairuddin menjadi viral setelah sebuah akun Facebook milik Falasifah Ani Yuniarti membagikan cerita tersebut dengan judul tulisan ‘Udin dari Marbot Masjid Jadi Profesor’.

Dalam unggahan tersebut, dikisahkan bagaimana Udin nekat dengan hanya berbekal doa meninggalkan kampung halamannya di Purwokerto untuk menuntut ilmu. Untuk memenuhi biaya hidup dan kuliah ia harus membagi waktu menjadi takmir masjid sambil berjualan tempe.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama merantau di Yogyakarta, Udin harus pintar membagi waktunya untuk kuliah, belajar, menjadi marbot masjid, dan juga berjualan tempe. Sebelum tinggal dan menjadi marbot masjid, Udin ternyata juga pernah berjualan koran di pertigaan lampu merah.

“Kehidupannya yang tidak berkecukupan membuatnya prihatin. Kuliah, tinggal, dan mengurus masjid Al Amin. Jadi marbot dan jualan tempe,” dikutip dari Facebook Falasifah pada 4 Agustus 2020 lalu.

Setelah lulus S1 dengan predikat cumlaude di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2002, Udin meneruskan pendidikan S2-nya di ITS. Di tahun yang sama di kelulusannya, ia juga diangkat menjadi dosen di jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY.

Pada 2004, ia melanjutkan studi S2 di ITS mengambil bidang ilmu Teknik Elektro Sistem Kendali dan lulus pada 2006. Tahun berikutnya, ia melanjutkan studi S2 kembali di Malaysia mengambil bidang ilmu Teknik Elektro Kendali Robotika dan Mekatronika.

Dilanjutkan di kampus yang sama, ia menempuh program doktoral pada bidang ilmu yang sama dan lulus di tahun 2011. Lalu, Prof Khairudin mengemban jabatan sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dari 2016 hingga sekarang. (Albar)

muslimobsession.com

Tuesday, 25 August 2020

Bahagiakan Keluarga di Hari Asyura, Niscaya Kau Bahagia Sepanjang Tahun

Membahagiakan keluarga tak perlu menunggu waktu tertentu. Tapi membahagiakan keluarga di hari asyura bernilai spesial. Sebab ada hadits yang menyebutkan, ia akan membawa kebahagiaan sepanjang tahun.

Memang pada hadits-hadits itu lafadznya adalah wassa’a (وسّع) yang artinya memberi kelapangan. Namun arti luasnya adalah menyenangkan hati dan membahagiakan. Ini juga salah satu amalan sunnah pada bulan Muharram. Khususnya pada hari asyura, tanggal 10 Muharram.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah membuat judul khusus التوسعة يوم عاشوراء (Bagaimana merayakan hari Asyura). Lalu ulama Mesir itu mencantumkan hadits:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu.” (HR. Baihaqi)

“Hadits tersebut memiliki riwayat lain, tetapi semuanya lemah,” kata Sayyid Sabiq. “Hanya saja apabila digabungkan antara satu dengan lainnya, maka bertambah kuat sebagaimana yang telah dikatakan Sakhawi.”

Hadits-Hadits Penguat

Berikut ini sebagian hadits-hadits yang Sayyid Sabiq maksudkan sebagai penguat hadits tersebut:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي سَنَتِهِ كُلِّهَا

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya di keseluruhan tahun itu.” (HR. Thabrani dan Hakim)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun itu.” (HR. Thabrani)

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya sepanjang tahun itu.” (HR. Baihaqi)

Bahkan ada hadits yang menyebutkan keutamaannya tak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk keluarganya.

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ أَهْلِهِ طَوْلَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada keluarganya sepanjang tahun itu.” (HR. Baihaqi)

Cara Membahagiakan Keluarga di Hari Asyura

Bagaimana cara membahagiakan keluarga atau memberikan kelapangan di hari asyura? Caranya bisa bermacam-macam. Segala hal bernilai membantu keluarga dan menyenangkan hati mereka masuk dalam kategori ini.

Berikut ini beberapa contoh cara membahagiakan keluarga di hari asyura:

·         Memberi hadiah kepada anak di hari asyura

·         Memberi hadiah kepada istri di hari asyura

·         Memberi bunga kepada istri

·         Menulis surat cinta untuk istri dan memberikannya

·         Memberi uang belanja lebih kepada istri

·         Mentransfer uang lebih kepada istri

·         Membantu istri mencuci baju

·         Membantu istri menyeterika

·         Membersihkan rumah (menyapu, mengepel, dan sebagainya)

·         Membantu istri memasak

·         Buka bersama di rumah makan (jika aman dari resiko penyebaran corona)

·         Mengajak keluarga wisata (jika aman dari resiko penyebaran corona)

Selain membahagiakan keluarga, sunnah lain di hari asyura adalah puasa asyura. Di antara keutamannya, bisa menghapus dosa setahun sebelumnya. Penjelasan lengkap mengenai hukum, keutamaan, tata cara dan niatnya bisa dibaca di artikel Niat Puasa AsyuraSo, bahagiakan keluarga di hari asyura. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]

Friday, 31 July 2020

Selain Bertakbir, Perbanyak Doa Ini Saat Hari Tasyrik

Hari tasyrik atau tiga hari sesudah Idul Adha merupakan hari dimana umat islam masih bisa berkesempatan untuk melakukan ibadah kurban. Tak hanya itu saja, tiga hari tersebut juga memiliki kemuliaan yang sangat besar di sisi Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka Wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qarr (hari tasyrik).” (HR Abu Daud).
Tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijah itu juga menjadi hari setiap orang makan dan berdzikir. Maksud makan karena pada hari tersebut setiap orang yang kekurangan harta dan makanan akan mendapatkan daging kurban serta bisa mengisi perutnya.

Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda, “Hari tasyrik adalah hari makan, minum dan mengingat Allah.” (HR Muslim).

Selain mendawamkan dzikir dan takbir dalam tiga hari yang mulia tersebut, umat islam juga dianjurkan untuk membaca doa yang sudah dikenal luas bahkan sebagian besar muslim sudah hafal doa tersebut.

Doa yang dimaksud adalah doa sapu jagat yang bertujuan meminta agar Allah memberikan kebaikan di dunia maupun di akhirat serta dilindungi dari siksa neraka.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 200 dan 201.

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. maka diantara manusia ada orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia” dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara meeka ada orang yang berdoa, “Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Al Baqarah 200-201)

Sementara dalam riwayat Ikrimah ia berkata,

ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳُﺪﻋﻰ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ : رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Disunnahkan membaca doa pada hari tasyrik: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar (Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka)”.

Bahkan disebutkan dalam hadist dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah paling banyak membaca doa sapu jagat ini dalam setiap waktu mengingat keutamaannya yang besar.

ﻛَﺎﻥَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺩُﻋَﺎﺀِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ، ﻭَﻓِﻰ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ، ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Allahumma rabbana aatina fid dunya hasanah wafil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Ya Allah Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka) (HR Bukhari Muslim).

Monday, 27 July 2020

Niat & Doa Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Sunnah Rasulullah, Perhatikan Baik-baik

Insya Allah beberapa hari lagi kita akan menyambut lebaran Hari Raya Idul Adha.

Dalam hari tersebut disyariatkan untuk menyembelih hewan qurban. Umumnya umat Islam akan bergegas untuk gotong-royong, bahu-membahu dalam proses penyembelihan hewan qurban.

Para ibu-ibu menempatkan diri mereka di belakang, menyiapkan amunisi untuk para panitia. Para Bapak-bapak, ada yang jadi tukang jagalnya, ada yang spesialis nguliti, ada juga yang memotongi tulang dan sebagian lainnya memasukkan daging qurban ke tas kresek untuk dibagikan.

Pertanyaannya kemudian, apakah jagal hewan qurban tersebut tahu Niat & Doa Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Sunnah Rasulullah?

Syaikh Masyhur Hasan Salman menyatakan bahwa, doa menyembelih Qurban yang wajib adalah ucapan basmalah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Kemudian disunnahkan untuk mengucapkan doa berikut setelah basmalah,

اَللهُ أَكْبَرُ، هَذَا مِنْكَ وَإِلَيْكَ

“Allah Maha Besar, (Udhiyyah) ini dari-Mu dan kembali kepada-Mu.”

Syaikh Muhammad Shalih menjelaskan, bahwa bacaan yang wajib dalam doa menyembelih Qurban (Udhiyyah) adalah at-Tasmiyah atau Basmalah saja. Sedangkan doa tambahan lainnya itu hanya kesunnahan atau mustahab.

Kesimpulan ini didasarkan pada beberapa hadits Rasulullah yang derajatnya shahih. Dari Anas radhiyallahu anhu ia berkata,

ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berqurban dengan dua ekor kambing kibas yang bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, mengucapkan bismillah dan bertakbir serta meletakkan kakinya pada samping leher.” (HR. Al-Bukhari)

Kemudian hadits dari Aisyah radhiyallahu anha,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ يَطَأُ فِي سَوَادٍ وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ فَأُتِيَ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ فَقَالَ لَهَا يَا عَائِشَةُ هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ثُمَّ قَالَ اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ فَفَعَلَتْ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ

“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyuruh untuk diambilkan dua ekor domba bertanduk yang kakinya berwarna hitam, perutnya terdapat belang hitam, dan di kedua matanya terdapat belang hitam. Kemudian domba tersebut diserahkan kepada beliau untuk diqurbankan, lalu beliau bersabda kepada Aisyah, ‘Wahai Aisyah, bawalah pisau kemari.’ Kemudian beliau bersabda: ‘Asahlah pisau ini dengan batu.’ Lantas ‘Aisyah melakukan apa yang beliau perintahkan. Setelah diasah, beliau mengambilnya dan mengambil domba tersebut dan membaringkannya, lalu beliau menyembelihnya. Kemudian beliau mengucapkan: ‘Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan ummat Muhammad.’ Beliau berqurban dengannya.” (HR. Muslim)

Kemudian hadits dari Jabir radhiyallahu anhu ia berkata,

شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِيَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي

“Aku ikut bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Idul Adha di Mushalla (lapangan tempat shalat). Setelah selesai khutbah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam turun dari mimbar, lalu dibawakan kepadanya seekor kambing kibas, lalu Rasulullah menyembelihnya dengan kedua tangannya seraya berkata, ‘Dengan menyebut nama Allah, Allahu akbar, ini adalah qurbanku dan qurban siapa saja dari umatku yang belum berqurban.’” (HR. At-Tirmidzi, no. 1521)

Dalam riwayat lain terdapat tambahan lafal,

اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ

“Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu.” (Irwa-ul Ghalil, 1138)

Tambahan lafal doa di atas dimaksudkan sebagai tanda syukur atas rezeki hewan Qurban atau Udhiyyah yang telah diberikan kepada dirinya hal mana itu adalah murni pemberian Allah dan dikembalikan kepada Allah dengan penuh keikhlasan. (Syarh al-Mumthi’, 7/492)

Niat & Doa Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Sunnah Rasulullah


Jadi kesimpulannya, Niat dan doa menyembelih Qurban atau udhiyyah yang sesuai dengan sunnah adalah sebagai berikut:

Pertama, Jika hewan Qurban disembelih untuk diri sendiri, maka doa menyembelih Qurban (Udhiyyah) yang diucapkan seperti ini,

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma inna hadza minka wa laka.

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, sesungguhnya (sembelihan) ini dari-Mu dan untuk-Mu.”

Atau dengan lafal ini,

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا عَنِّي وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِي

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma hadza ‘Anni wa ‘an Ahli Baiti.

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, ini dari hamba dan dari keluarga hamba.”

Kedua, Jika hewan Qurban atau Udhiyyah yang disembelih bukan milik sendiri, artinya si penyembelih statusnya hanya sebagai wakil, maka lafal doa menyembelih Qurban (Udhiyyah) seperti ini,

بِسْمِ اللهِ، وِاللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ هَذَا عَنْ فُلَانٍ

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma hadza ‘an fulan (fulan diganti dengan nama pemiliknya)

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari si fulan (sebutkan nama pemiliknya)”

Atau dengan lafal ini,

بِسْمِ اللهِ، وِاللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلاَنٍ وَآلِ فُلَانٍ

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma taqabbal min fulan (fulan diganti nama pemilik Qurban) wa aali fulan (fulan diganti nama pemilik Qurban)

“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah terimalah (Qurban ini) dari fulan (sebutkan nama pemiliknya) dan keluarga fulan (sebutkan nama miliknya).”

Semoga bagi panitia penyembelihan hewan qurban, terutama bagian penjagalnya tidak keliru dalam melafalkan doa dan mengamalkan sunnah-sunnah lainnya.

Friday, 24 July 2020

Doa Terbaik adalah pada Hari Arafah

DAN Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS 40 Ghofir/ Al-Mukmin: 6)
Rasulullah SAW bersabda: “Doa terbaik adalah doa pada hari Arafah”. (Riwayat At-Tirmidzi dengan sanad hasan)
Rasulullah SAW bersabda: “Tiada hari yang paling banyak Allah membebaskan hambaNya dari api neraka dari hari Arafah”. (Riwayat Muslim).
Banyak dari kalangan para ulama yang menyimpan hajat-hajat mereka untuk mereka panjatkan kepada Allah dalam doa-doa pada hari Arafah.
Berapa banyak dosa-dosa yang diampuni dan hajat, keinginan, harapan, obsesi, cita-cita serta taubat yang dikabulkan Allah pada hari Arafah.
Pada bulan Ramadhan Allah sembunyikan Lailatul Qadar sehingga kita tidak mengetahuinya secara pasti..
Tapi, pada bulan Dzulhijjah Allah beritahukan kepastian hari Arafah.. Apakah masih kita bermalas-malasan dan tidak bersemangat?!
Perbanyak berdoa dan istighfar serta bertaubat pada sore hari Arafah terutama antara Ashar sampai Maghrib.
Banyak orang shalih yang telah merasakan dan mengalaminya sendiri, mereka berkata: “Tiada satupun doa yang aku panjatkan pada hari Arafah melainkan Allah telah mengabulkannya sebelum berputar setahun”.
Al-Hafidh Ibnu Rajab ra [Wafat 795 H] dalam kitabnya Latha’iful Ma’arif hlm 482 berpendapat bahwa hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari api neraka bagi jama’ah haji yang sedang wukuf di Arafah dan bagi semua umat Islam di semua negeri.
Mari kita perbanyak berdoa untuk diri sendiri, kedua orang tua, keluarga, karib kerabat dan semua kaum muslimin, bahkan semua manusia. []
Oleh: Abdullah Sholeh Hadrami

10 Amalan Ini Balasannya Setara dengan Pahala Naik Haji

MENUNAIKAN ibadah haji merupakan impian setiap muslim. Ibadah yang dilakukan setahun sekali itu merupakan rukun Islam kelima yang hanya dapat ditunaikan oleh muslim yang terpanggil dan mampu untuk melaksanakannya. 
Banyak diantara muslim yang belum mampu melaksanakan haji, mengingat berbagai situasi dan kondisi. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Jumlah jemaah haji telah dibatasi dan pelaksanaannya juga dilakukan dengan ketat berdasarkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus.
Nah, bagi yang belum berkesempatan menginjakan kaki di tanah suci untuk berhaji, tak perlu berkecil hati. Setidaknya ada 10 amalan yang imbalannya setara dengan ibadah haji, lho. 
Dilansir dari About Islam, berikut ini 10 amalan tersebut:

1
Memohon kepada Allah dari subuh hingga isyraq

Rasulullah (SAW) bersabda:
“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia tetap duduk sambil berzikir kepada Allah sampai matahari terbit dan kemudian shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.”
Beliau menekankan kata ‘sempurna’ sebanyak tiga kali dalam hadis ini.

2
Menuntut ilmu

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Orang yang pergi ke masjid hanya ingin belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji lengkap.”

3
Shalat berjamaah

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidakkah Allah memberikan kepadamu (pahala) shalat Isya berjamaah sama dengan ibadah haji, dan shalat Subuh berjamaah sama dengan umrah?” (HR Muslim)

4
Menghadiri Shalat Jumat

Sa’id bin al-Musayyib mengatakan bahwa melaksanakan shalat Jum’at adalah “lebih disukai bagi-Ku (Allah SWT) daripada haji nafl.”

5
Mendirikan shalat Id

Salah satu sahabat berkata, “Pergi shalat Idul Fitri sama dengan melaksanakan umrah dan pergi shalat Idul Adha sama dengan melakukan haji.”

6
Memenuhi kebutuhan sesama muslim

Hasan al-Basri berkata:
“Pergi memenuhi kebutuhan sesama muslim lebih baik bagimu daripada ibadah haji yang kedua kali (dilakukan berkali-kali).”

7
Taat pada orang tua

Nabi memerintahkan salah satu sahabat untuk berbuat baik kepada ibunya. Beliau SAW berkata:
“Anda seperti seorang jamaah haji, seseorang yang melakukan umrah, dan seseorang yang berjuang demi Allah (mujahid).”

8
Zikir

Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW mengabarkan: “Dia yang membaca Subhanallah 100 kali di pagi hari dan 100 kali lagi di malam hari adalah seperti orang yang melakukan haji 100 kali!”

9
Menahan diri dengan tegas dari tindakan terlarang

Beberapa orang saleh mengatakan, “Menjauhkan diri dari kesalahan sedikit lebih baik dari lima ratus (nafl) haji.”

10
Perbuatan baik selama 10 hari pertama Zulhijjah

Beramal sholeh selama 10 hari pertama Zulhijjah akan diganjar pahala yang sangat besar. []
SUMBER: ABOUT ISLAM