Laman

Sunday, 17 June 2018

Balasan Orang yang Suka Mengadu Domba

Adu domba merupakan tindakan tercela karena merusak hubungan antar manusia. Bahkan dalam realitasnya tindakan ini dapat berakibat fatal, misalnya menimbulkan permusuhan, pertikaian, bahkan sampai berujung pada pembunuhan.

Dengan kemudahan pola komunikasi di sosial media seperti saat ini, tindakan mengadu domba semakin mudah dan sering dilakukan. Berbagai isu dan fitnah bisa tersebar dengan gampang yang bertujuan agar sesama manusia saling bermusuhan.

Secara psikologis para pengadu domba akan begitu senang ketika tujuannya memecah belah dapat tercapai. Namun tahu kah anda bahwa balasan untuk tindakan ini sangat menyakitkan. Lantas seperti apa balasan orang yang suka mengadu domba? Berikut ulasannya. 

1. Pengadu domba tidak masuk surga
Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim no. 105)
Maksud hadist tersebut adalah pengadu domba tidak akan masuk surga pertama kali. Mereka akan menjalani siksaan di neraka terlebih dahulu dengan jilatan api yang menyala-nyala. 

2. Akan disiksa di dalam kuburnya
Sebelum menjalani siksaan di neraka pada hari penghakiman, para pengadu domba ternyata juga akan disiksa selama berada di alam barzah (alam kubur). Nabi Rasulullah SAW mengabarkan bahwa di antara amalan yang paling banyak menyebabkan seseorang disiksa dalam kuburnya adalah karena dia melakukan namimah atau adu domba saat masih hidup.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berjalan melalui dua buah kubur, lalu bersabda yang artinya: “Sesungguhnya kedua orang yang mati ini disiksa, tetapi tidaklah mereka disiksa karena kesalahan besar. Ya, tetapi sebenarnya besar juga -bila dilakukan secara terus menerus-. Adapun yang seorang diantara keduanya itu dahulunya -ketika di dunia- suka berjalan dengan melakukan adu domba, sedang yang lainnya, maka ia tidak suka menghabiskan sama sekali dari kencingnya -yakni di waktu kencing kurang memperdulikan kebersihan serta kesucian dari najis-.” HR Imam Bukhari

“Dan janganlah kamu mengikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kesana kemari mengadu domba, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas, lagi banyak dosa.” (QS. Al-Qalam: 10-12)

3. Siksaan di Akhirat
Nabi Muhammad SAW ketika melaksanakan Isra’Mi’raj menyaksikan bagaimana para pengadu domba disiksa di neraka. Rasulullah SAW melihat segolongan lelaki dan wanita yang memotong satu potongan daging daripada salah seorang dari mereka. Kemudian mereka meletakkan potongan daging tersebut pada mulut salah seorang dari mereka dan berkata kepadanya: “Makanlah sepertimana yang aku makan”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya: “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?” Jibril ‘alaihisalam menjawab: “Mereka inilah pengumpat, pencela serta pengadu domba”.

Hendaknya kita tidak serta merta percaya dengan berbagai berita yang beredar jika tidak tahu jelas kebenarannya.

sumber: infoyunik.com

Tuesday, 12 June 2018

15 Balasan Menyakiti Hati Orang Lain

Setiap manusia tentunya tidak akan luput dari kesalahan seperti salah satunya menyakiti hati orang lain. Akan tetapi sebagai seorang muslim, maka sudah selayaknya kita menyadari perbuatan salah tersebut dan berusaha untuk menjauhi perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Di dalam Islam, penerapan dari rukun iman diantara hubungan sesama muslim adalah bersaudara dan sudah wajib untuk saling mendukung sekaligus memberikan bantuan. Sebagai sesama muslim, kita dilarang untuk saling menyakiti dan menghina supaya nantinya persatuan umat muslim akan terjalin lebih kuat sekaligus menghindar dari berbagai balasan yang akan didapat apabila kita menyakiti hati orang lain.


  1. Memikul Kebohongan dan Dosa Nyata
Allah ta`ala telah berfirman di dalam surat Al-ahzab ayat 58, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Dalam ayat tersebut, Allah ta’ala memberikan penjelasan tentang buruknya dosa serta balasan menyakiti orang mukmin tanpa memiliki hak sebab Allah mengancamnya dengan hukuman yang keras yakni memikul kebohongan dan juga dosa yang nyata. Oleh karena itu, terlihat jelas jika perbuatan yang dilakukan orang tersebut sangat rendah dan hina dirinya sekaligus mempunyai ilmu agama yang sangat sedikit, sebab Allah ta’ala sudah memberikan harga diri dan juga kehormatan untuk setiap mukmin. Ini membuat siapa pun yang menyakiti hati orang lain akan mendapat kemurkaan dari Allah SWT.
  1. Menyakiti Hati Akan di Balas di Neraka
Di dalam sebuah hadist, mencaci maki dan menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan di neraka sebab perbuatan tersebut akan menyakiti hati orang lain dan sudah pantas mendapat balasan neraka jahanam. Beberapa perilaku menyakiti hati yang ada dalam hadist diantaranya adalah menuduh, memakan harta orang lain dan juga mencaci maki.
Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)
  1. Menyakiti Sesama Muslim Sama Dengan Dosa
Di dalam Islam, menyakiti hati sesama saudara muslim merupakan perbuatan dosa sehingga harus dihindari agar tidak semakin menumpuk menjadi dosa yang sangat besar khususnya antara sesama muslim sehingga Allah tidak akan membenci kita karena terlalu sering menyakiti hati saudara kita.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS Al Ahzab : 58)
  1. Tidur Dengan Tikar dan Selimut Api Neraka
Bagi orang yang zalim atau sering menyakiti hati orang lain, maka nantinya mereka akan tidur dengan beralaskan tikar dari api neraka dan juga berselimutkan api neraka.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al A’raaf  [7]: 41).
  1. Mendapat Kutukan Allah
Balasan lain yang akan didapatkan saat menyakiti hati orang lain adalah mendapat kutukan langsung yang diberikan oleh Allah SWT. Allah SWT sangat membenci perbuatan menyakiti hati orang lain khususnya antar sesama muslim.
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS : Al A’raaf [7 ] : 44).
  1. Kebinasaan Kota
Dalam sebuah ayat Al Quran juga disebutkan jika Allah tidak akan membinasakan kota kecuali jika penduduk didalamnya sudah melakukan kezaliman atau perbuatan yang menyakiti hati orang lain.
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS Al Qashash  [28]:59)
  1. Mendapat Balasan Dunia dan Akhirat
Perbuatan menyakiti hati orang lain merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan masuk ke dalam salah satu dosa besar. Ini membuat manusia yang sering menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan tidak hanya saat masih hidup di dunia, namun juga akan mendapatkan siksaan pedih di akhirat.
Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura : 42, “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.
  1. Tidak Akan Masuk Surga
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.
Menyakiti hati orang lain akan menjamin tidak akan mendapat surga bagi pelakunya karena sudah membuat rasa tidak nyaman bagi orang yang tersakiti.
  1. Diberikan Laknat
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda [tiga kali], “Bersabarlah”….[Diriwayatkan oleh Abu Dawud (5153), Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (124) dan Al-Hakim (4/160) dengan sanad hasan. Dan Al-Bazzar (1904), Al-Hakim (4/166) dan Al-Bukhari dalam Al-Adab (125) membawakan riwayat sebagai syahid bagi hadits tersebut dari Abu Juhaifah. Dan di sanadnya ada kelemahan serta jahalah (rawi yang tidak dikenal)]
Menyakiti hati orang lain akan membuat laknat yang diserukan orang yang tersakiti akan terkabul dan menimpa pelaku saat ia masih hidup di dunia.
  1. Apabila kita melakuan perbuatan dosa yakni menyakiti hati orang lain, maka perbuatan kejahatan tersebut juga akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.Mendapatkan Balasan Setimpal
Dan bagi orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan dzalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya doa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.’ (QS. Asy-Syuura’ 39-43).
  1. Setara Dengan Makan Bangkai Saudara
Allah SWT lewat surah Hujurat ayat 12 sudah bersabda jika setiap umat muslim harus menjauhi oerbuatan tercela seperti berprasangka, menyakiti hati orang lain, mecari kesalahan dan juga menggunjing. Allah memberi gambaran jika orang yang selalu menyakiti hati orang lain sama saja dengan makan bangkai saudaranya dan perbuatan tersebut tidak hanya menyakiti hati sesama muslim namun juga mengancam kerukunan antar umat muslim.
Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadist Termizi No. 1827 Abwabu Birri wa Shillah]
  1. Amal Tidak Berguna dan Tak Berpahala
Semua amal yang sudah dilakukan tidak akan berarti dan tidak akan mendapatkan pahala apabila masih sering melakukan perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Semua amalan ini akan sia – sia belaka di sisi Allah SWT.
  1. Amal Shalat Tidak Berpahala
Menyakiti hati orang lain juga akan membuat semua amalan shalat yang sudah dilakukan tidak akan memperoleh pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”
  1. Allah Akan Mengorek Kesalahannya
Barang siapa yang seringkali mencari kejelekan saudara sesama muslim dan juga menyakiti hatinya dengan cara menuduh, berkata dusta dan berbagai perkataan serta perbuatan yang menyakiti hati, maka Allah sendiri juga akan mengorek kesalahan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan akhirnya akan dihinakan oleh Allah SWT meski sudah berada di bilik rumahnya.
  1. Allah Akan Mengintai Kekurangannya
Seseorang yang menyakiti hati orang lain dengan cara membuka aib seseorang dan mencari kelemahan mereka maka Allah sendiri juga akan mencari serta mengintai kekurangan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan Allah juga akan mengungkapkan aib orang tersebut meski orang itu sudah berada dalam rumahnya.
Sebagai saudara, sudah sepantasnya kita saling menjaga hubungan baik antar sesama muslim supaya tetap terjalin dengan harmonis. Saling menyakiti hati orang lain tidak akan memberikan keuntungan sama sekali dan hanya mendatangkan murka Allah SWT.

Friday, 13 April 2018

Saat Isra Miraj, Nabi Melihat Sekelompok Orang yang Terus Memanen, Siapakah Mereka?



Pemerintah telah menetapkan hari Sabtu (14/4/2018), sebagai hari libur peringatan Isra Mi’raj.
Bagi umat muslim, Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting, karena saat itulah Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu.
Menurut sebagian ulama, Isra Miraj terjadi pada malam tanggal 27 Rajab (tahun 621 M), pada periode akhir kenabian di Mekah sebelum hijrah ke Madinah.
Isra’ Mi’raj juga dilakukan di tahun duka.
Istri Rasulullah, Khadijah, dan pamannya Abu Thalib baru saja meninggal dunia.
Padahal saat itu, tekanan begitu kuat datang dari kelompok musyrikin Mekah, yakni dari Abu Jahal, Abu Lahab, dan sekutunya.
Pada malam itu, Rasulullah melakukan perjalanan dari Mekah ke Masjidil Aqsha yang disebut Isra’.
Sedangkan perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsha ke langit tertinggi yakni Sidratul Muntaha, dinamakan Mi’raj.
Saat Nabi melakukan Isra’ Mi’raj, ia melihat 11 golongan orang.
Berikut 11 golongan tersebut seperti dilansir NU Online.
1. Orang yang Terus Memanen Meskipun Tanamannya Sudah Dipanen
Nabi melihat golongan orang yang terus memanen tanaman yang baru ia tanam.
Setelah dipanen, tanaman tersebut tumbuh kembali dan itu terjadi seterusnya, sehingga hasil panen melimpah ruah.
Siapakah mereka?
Mereka adalah orang-orang yang menyedekahkan hartanya di jalan Allah.
Allah akan mengganti semua hal yang diinfakkan di jalan-Nya.
2. Orang-orang yang Selalu Berpegang Teguh Kepada Agama Allah
Saat itu Nabi mencium bau harum.
Ia pun bertanya kepada Jibril tentang golongan itu.
Ternyata, bau harum itu berasal dari keluarga besar Masyitah, yang dimasak hidup-hidup oleh Fir‘aun, karena tidak mau mengakuinya sebagai Tuhan.
3. Sekelompok Orang yang Kepalanya Pecah
Rasulullah melihat sekelompok orang yang kepalanya pecah, utuh lagi dan kembali pecah.
Hal itu terus berulang. Nabi begitu iba melihatnya.
Saat ditanyakan kepada Jibril, dijelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang kepalanya berat alias malas untuk melaksanakan salat fardhu, sehingga urung menunaikannya.
4. Orang-orang yang Enggan Bersedekah
Dalam perjalanan semalam itu, Nabi SAW melihat beberapa orang yang memakan pohon dhari‘ (pohon kering dan berduri), zaqqum (tumbuhan yang rasanya pahit) dan batu yang panas.
Ketika ditanyakan kepada Jibril, golongan ini adalah orang-orang yang tidak mau bersedekah.
5. Pezina yang Memilih Bukan Pasangan Sahnya
Mereka yang suka berselingkuh digambarkan seperti orang yang menggenggam daging empuk dan busuk.
Namun, orang-orang itu justru memilih memakan daging busuk daripada daging empuk yang dibawanya.
Menurut Malaikat Jibril, mereka adalah orang yang lebih memilih tidur dengan perempuan lain, padahal ia memiliki istri sah.
6. Perampok atau Begal
Nabi SAW melihat golongan ini seperti kayu yang berada di tengah jalan.
Ketika ada orang yang melewati jalan tersebut, orang itu terbakar.
7. Pemakan Riba
Nabi melihat orang yang berenang di sungai yang penuh darah.
Ternyata, mereka adalah orang-orang yang gemar memakan harta riba.
8. Gila Jabatan
Mereka yang gila jabatan digambarkan sebagai orang yang memikul kayu bakar di pundaknya.
Orang-orang itu terus menambah kayu bakar yang dipikulnya, walaupun sebenarnya mereka tidak kuat memikulnya.
9. Dai yang Tidak Mengamalkan Ucapannya
Nabi melhat sekelompok orang yang lidah dan mulutnya dipotong dengan menggunakan gunting besi.
Setelah dipotong, mulut dan lidah mereka tumbuh seperti semula dan dipotong lagi. Kejadian itu selalu berulang.
Jibril pun menjelaskan bahwa golongan tersebut adalah para dai yang hanya ceramah, tetapi tidak mengamalkannya.
10. Para pengumpat
Saat itu Nabi SAW melihat golongan orang yang berkuku panjang dan terbuat dari tembaga.
Mereka mencakar-cakar muka mereka dengan kuku tersebut.
Menurut Jibril, mereka adalah orang-orang yang mengumpat perbuatan orang lain, tetapi mereka melakukan perbuatan tersebut.
11. Provokator
Di tengah perjalanan Isra’ Mi’raj, Nabi melihat sebuah lubang kecil.
Tiba-tiba keluarlah seekor sapi yang besar dari lubang tersebut.
Sapi itu tidak mampu kembali masuk ke lubang tersebut karena terlalu besar.
Menurut Jibril, itu adalah perumpamaan bagi orang-orang yang gemar melakukan provokasi, sehingga menimbulkan masalah besar.
Saat tersadar akan ulahnya, ia tidak mampu menyelesaikan masalah besar tersebut.

Saturday, 3 March 2018

Naudzubillah, Ternyata Ini 4 Penyebab Seseorang Mati Dalam Keadaan Su’ul Khatimah

Dikisahkan bahwa seorang lelaki masuk negeri Romawi, ia melihat seorang wanita dan ia pun tertarik maka dilamarnya.
Namun, mereka enggan mengawinkannya hingga ia mau pindah agama Nasrani. Ia pun menerima tawaran mereka, sehingga dihadirkan para pendeta dan dibaptis menjadi Nasrani.
Keluarlah wanita itu dan meludah di wajahnya seraya berkata,
“Celaka kamu, kamu tinggalkan agama yang benar sekadar untuk syahwat, sungguh aku tinggalkan agama yang batil untuk mendapatkan kenikmatan yang kekal. Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.”
Kisah di atas menunjukkan salah satu kelembutan Allah dan keluasan rahmat-Nya bahwa perubahan manusia dari buruk menuju baik banyak terjadi, sedangkan perubahan mereka dari baik menuju buruk sangatlah sedikit dan jarang terjadi. Tidaklah terjadi, kecuali orang yang terus-menerus dalam perbuatan dosa besarnya.
Seorang ulama berkata, “Sebab-sebab seseorang mendapat su’ul khatimah (akhir yang buruk), ada empat hal, yakni meremehkan shalat, artinya bermalas-malasan dalam mengerjakannya, minum khamr, mengganggu kaum muslimin dan durhaka kepada orang tua.”
Semoga Allah melindungi kita dari akhir kehidupan yang buruk. Aamiin.
Sumber : Kabarmakkah.com

Thursday, 15 February 2018

Wednesday, 31 January 2018

Balasan Bagi Orang Yang Dzolim

Kuliah Subuh"Balasan Bagi Orang Yang Dzolim"  


Orang Paling Zalim di Dunia

"Orang paling zalim di dunia", Ustadz Adi Hidayat,  

Tuesday, 30 January 2018

Kriminalissasi kebenaran dan balasan orang dzalim

Kriminalissasi kebenaran dan balasan orang dzalim, ustadz Abdul Shomad, Lc, MA

Saturday, 27 January 2018

Astagfirullah, Nekat Tantang Allah, Tubuh Gadis Ini Mendadak Seperti Terbakar, Wajahnya Hitam

Tidak ada daya kekuatan kecuali datangnya dari Allah sebagai pencipta semua makhluk.
Disisinya semua berawal dan kepadanyalah semua kembali.
Khususnya bagi umat Islam, keyakinan akan kebesaran Allah sudah tak terbantah lagi.
Semua wajib beriman untuk hari akhir, adanya surga dan neraka merupakan hal yang wajib diimani.
Karena surga dan neraka disediakan Allah untuk manusia yang mengikuti perintahnya atau melanggar perintahnya.
Namun sayang, sering kali manusia lalai dan mau berbuat sesukanya.
Bahkan tidak segan beberapa orang berani menantang Allah apakah benar azabnya itu nyata.
Seperti kisah berikut ini, yang mungkin bisa menjadi pelajaran.
Gadis cantik ini satu ini sungguh kontan mendapatkan apa yang ia minta.
Dikutip dari Kabar Makkah, berikut kisahnya yang dilansir Kisah hikmah.
Pada suatu hari ada seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah minibus untuk menuju ke tujuan di wilayah Iskandariah (Alexandria).
Sayangnya meskipun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat mencolok.
Bajunya agak tipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan pria atau mahramnya.
Gadis itu berumur sekitar 20 tahun.
Di dalam bus itu, ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya :
“Wahai gadis cantik! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu , itu lebih baik dari kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi korban pandangan liar kaum pria …”
Namun, saran yang sangat bertetapan dengan tuntutan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawaban yang mengejek :
“Siapalah kamu hai orang tua? Apakah kamu mencoba meingatkan aku supaya menutup aurat sepenuhnya sedangkan orang tua kandungku sendiri tidak pernah menasihatiku?
Apakah kamu ingin aku berpakaian menutup aurat sedangkan aku masih ingin bebas menayangkan tubuh ku di depan umum? Apakah di tangan kamu ada kunci syurga?
Atau apakah kamu memiliki semacam kekuatan yang menentukan aku bakal berada di surga atau neraka?”
Setelah mengucapkan kata-kata yang sangat tajam itu, gadis itu tertawa mengejek panjang.
Tidak cukup hanya itu, si gadis lantas mencoba memberikan ponselnya kepada orang tua tadi sambil melafazkan kata – kata yang lebih dahsyat.
“Jika ISLAM itu BENAR, tempatkan rumahku di Neraka, juga handphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempatkan sebuah kamar di neraka jahanam untukku,” katanya lagi lantas tertawa meledek tanpa mengetahui bahwa dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.
Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari si gadis manis.
Sayang sekali, wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk.
Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam bahkan ada yang menggelengkan kepala kebingungan.
Semua yang di dalam bus tidak menghiraukan gadis muda yang tidak menghormati hukum-hukum agama itu dan mereka tidak ingin menasehatinya karena khawatir dia akan akan menghina agama dengan lebih parah lagi .
Sepuluh menit kemudian bus pun tiba di halte.
Gadis seksi bermulut sengit tersebut tertidur di depan pintu bus.
Pak sopir bus termasuk para penumpang yang lain mengejutkannya tapi gadis tersebut tidak sadarkan diri.
Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis.
Sedetik kemudian dia menggeleng. Gadis itu telah kembali menemui Tuhannya dalam keadaan yang tidak disangka.
Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.
Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan.
Orang banyak segera berkejar untuk menyelamatkan jenazah tersebut.
Tapi sekali lagi mereka terkejut.
Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya.
Mayatnya menjadi hitam seolah-olah dibakar api.
Dua tiga orang yang mencoba mengangkat mayat tersebut juga keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar sebaik saja menyentuh tubuh si mayat.
Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan mengurus mayat itu.
Begitulah kisah ngeri lagi memilukan yang menimpa gadis malang tersebut.
Apakah hasratnya memesan sebuah kamar di neraka dimakbulkan Allah?
Na’uzubillah, sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.

Monday, 22 January 2018

Ahli Ibadah, tapi Ahli Neraka, Naudzubillah Min Dzalik

Betapa banyak manusia di alam ini yang tersesat, sehingga mereka tidak menyembah Allah, namun yang mereka sembah adalah setan. Mereka menyembah, namun salah sasaran. Kita dan mereka sama-sama ibadah. Bedanya, kita beribadah kepada Tuhan yang benar, Al-Haq. Sementara mereka beribadah kepada tuhan yang batil, menyembah thaghut, yang tidak layak untuk disembah.
Kita dan mereka sama-sama capek, kita dan mereka sama-sama mengorbankan waktu dan tenaga. Bahkan bisa jadi, mereka lebih capek dibandingkan kita.
Allah berfirman menceritakan keadaan salah satu ahli neraka,
عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ . تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً
“Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki api yang sangat panas (neraka).” (QS. Al-Ghasyiyah: 3 – 4).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan satu riwayat dari Abu Imran Al-Jauni, bahwa suatu ketika Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu pernah melewati sebuah kuil, yang ditinggali seorang rahib nasrani.
Umarpun memanggilnya, ‘Hai rahib… hai rahib.’ Rahib itupun menoleh. Ketika itu, Umar terus memandangi sang Rahib. Dia perhatikan ada banyak bekas ibadah di tubuhnya. Kemudian tiba-tiba Umar menangis.
Beliaupun ditanya, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat anda menangis?. Mengapa anda menangis ketika melihatnya.’
Jawab Umar, ‘Aku teringat firman Allah dalam Al-Quran, (yang artinya) ‘Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki neraka yang sangat panas’ Itulah yang membuatku menangis.’ (Tafsir Ibn Katsir, 8/385).
 
Tahukah Anda mengapa mereka di neraka?
Mereka rajin ibadah, namun semua sia-sia, justru mengantarkan mereka ke neraka?
Apakah Allah mendzalimi mereka? Tentu tidak, karena Allah tidak akan pernah mendzalimi hamba-Nya. Allah haramkan diri-Nya untuk mendzalimi hamba-Nya.
Lalu apa sebabnya?
Tentu saja semua itu kembali kepada pelaku perbuatan itu. Sebabnya adalah dia salah dalam beribadah. Dia beribadah, namun salah sasarannya, salah tata caranya, salah niatnya, salah yang disembah, atau salah semuanya. Sehingga bagaimana mungkin Allah akan menerimanya? Dan di saat yang sama, Allah justru memberikan hukuman kepada mereka. Wal ‘iyadzu billah..
Saudaraku sesama muslim, yang dirahmati Allah..
Menyadari hal ini, sudah selayaknya kita bersyukur, Allah jadikan kita orang mukmin, padahal kita tidak pernah memintanya. Kita patut bersyukur, kita terlahir dari keluarga muslim, padahal kita tidak pernah diminta untuk memilihnya. Yang ini menjadi salah satu modal bagi kita agar ibadah kita diterima oleh Allah.
 
Kita sudah memiliki modal iman, tinggal saatnya kita berusaha agar amal kita diterima Allah. Bagaimana caranya? Caranya: kita berupaya agar amal yang kita kerjakan adalah amal yang benar. Benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan syariat.
Kriteria itu, Allah nyatakan dalam firman-Nya,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.(QS. Al-Kahfi: 110).
 
Keterangan ayat,
  • “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya” artinya dia siap bertemu Allah dengan membawa bekal amal yang diterima.
  • “hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh”, itulah amal yang diajarkan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.
  • “dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”, dengan ikhlas karena Allah ketika beribadah.
Itulah salah satu ayat yang menjelaskan kriteria amal yang benar dalam syariat,
  • Benar niatnya: ikhlas karena mengharap balasan dari Allah
  • Benar tata caranya: sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Niat yang ikhlas semata, belumlah cukup untuk membuat amal kita diterima. Semangat, bukan modal utama agar amal kita diterima. Karena kita juga dituntut untuk benar dalam tata caranya.
Sebagai mukmin, kita tentu tidak ingin amal kita ditolak karena salah prakteknya. Kita dalam beramal telah mengeluarkan modal tenaga, waktu, atau bahkan harta. Jangan sampai menjadi batal, karena kita kurang perhatian dengan tata cara beramal.
Karena itu, mari kita menjadi orang yang mencintai sunah dan berusaha membumikan sunah. Berusaha menyesuaikan amal kita dengan sunah. Dengan itu, kita bisa berharap, amal kita diterima. Kita bisa tiru semangat para ulama dalam meniti sunah, hingga mereka berdoa,
اللهم أمتنا على الإسلام وعلى السنة
“Ya Allah, matikanlah aku di atas islam dan sunah…” (HR. Al-Khatib dalam Tarikh Baghdad, 9/354