Laman

Tuesday, 27 September 2016

Hingga Kiamat, Inilah Orang yang Dimasukkan Gancu pada Mulutnya Hingga Ke-2 Pipinya Robek

ALLAH Subhanahu wa Ta’ala itu Maha Pemurah, Maha Pengasih dan juga Maha Penyayang. Sifat inilah yang melekat pada-Nya. Meski begitu, ketika waktu telah habis, atau masa hidup seseorang di dunia telah usai, dan ia masih dalam keadaan berdosa, maka sifat Allah itu tidak berlaku baginya. Sifat itu hanya berlaku bagi orang-orang yang masih hidup di dunia, yang masih memiliki kesempatan untuk bertaubat dari kesalahan yang diperbuatnya.

Tibalah seseorang akan berada di masa penantian, yakni alam kubur. Dari situlah, Allah tunjukkan kebenaran yang telah disampaikan-Nya, melalui para utusan-Nya. Seseorang yang mendustakan kebenaran itu di dunia, akan merasakan penyesalan yang mendalam. Sebab, ia kini merasakan siksa yang memang amat pedih.
Siksaan Allah itu macam-macam dan sangat menyakitkan. Sakitnya akan terus dirasakan hingga kiamat datang. Macam-macam siksaan itu ada sesuai dengan kesalahan apa yang diperbuatnya di dunia.

Salah satunya ada orang yang mengalami siksaan berupa gancu (galah yang berpengait pada ujungnya/ pengait) yang dimasukkan ke dalam mulutnya hingga kedua pipinya robek. Siapakah yang memperoleh siksaan itu?
Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ menceritakan mimpi beliau, “Tadi malam saya melihat ada dua orang yang mendatangiku, lalu mereka memegang lenganku, kemudian mengajakku keluar ke tanah lapang. Kemudian kami melewati dua orang, yang satu berdiri di dekat kepala temannya dengan membawa gancu besi. Gancu itu dimasukkan ke dalam mulutnya, kemudian ditarik hingga robek pipinya sampai ke tengkuk. Dia tarik, lalu dia masukkan lagi ke dalam mulut dan dia tarik hingga robek pipi sisi satunya. Kemudian bekas pipi robek tadi kembali pulih dan dirobek lagi, dan begitu seterusnya.
Di akhir hadis, Rasulullah ﷺ dijelaskan Malaikat, apa maksud kejadian yang beliau lihat, ‘Orang pertama yang kamu lihat, itu adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dia dihukum seperti itu sampai kiamat, kemudian Allah sikapi sesuai yang Dia kehendaki’,” (HR. Ahmad 20165 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Sungguh berat siksaan bagi orang yang selalu berdusta di dunia. Itulah sebabnya, Rasulullah ﷺ selalu mengingatkan kita untuk tidak berdusta. Terutama dalam memberikan informasi. Mengingat, kini banyanya pemberitaan yang ternyata setelah ditelusuri itu adalah berita hoax/ bohong.
Sungguh, orang yang selalu melakukan itu, dan merugikan banyak orang akibat pemberitaannya yang tidak benar, maka ia akan merasakan kerugian yang lebih menyakitkan. Jika di dunia tidak ia rasakan, maka siap-siaplah terima balasan terdahsyat di akhirat. Wallahu ‘alam. []

Wednesday, 21 September 2016

7 Perbuatan Ini Dilaknat Malaikat

malam yang gelap
DI dalam hidupnya, manusia senantiasa berdampingan dengan makhluk Allah yang lainnya, di antaranya adalah malaikat.
Ia memiliki spesifikasi yang wajib diimani oleh kaum muslimin sebagai makhluk Allah yang paling taat dan tidak memiliki nafsu, ia memiliki tugas khusus di alam semesta ini maupun akhirat, seperti menyampaikan rezeki kepada makhluk lainnya, mencatat amal perbuatan kita, mencabut nyawa bertanya di alam barzah, dan lain sebagainya.
Namun, Malaikat pun memiliki kehendak yang itu atas perintah Allah SWT. Malaikat dalam menjalankan tugasnya akan memilih-milih perbuatan yang baik menurut Allah.
Begitulah Allah menyuruh kepada Malaikat barangsiapa yang tidak mematuhi perintah Allah maka akibatnya akan mendapatkan laknat Allah, melalui Malaikat.
Inilah perbuatan-perbuatan yang pelakunya dilaknat oleh para Malaikat:

1. Melaknat orang kafir

Allah SWT berfirman, “Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar Rasul, dan keterangan – keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu balasannya adalah bahwasannya laknat Allah ditimpakan kepada mereka (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,” (Ali-Imran: 86-88)
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya,”(al-Baqarah: 161)
2. Orang yang menghalang-halangi pelaksanaan syari’at

Di dalam kitab sunan an-Nasa’i, Abu Daud dan Ibnu Majah diriwayatkan dengan sanad yang shahih, dari ibnu abbas r.a bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “Barangsiapa membunuh secara sengaja maka dihukum dengan pidana qishas, barangsiapa yang menghalang-halangi antara dia dengan air (yang membunuh dengan terbunuh) maka ia mendapat laknat Allah SWT, Para malaikat dan seluruh manusia,” (HR. Nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu Majah)
Orang yang menghang-halangi hokum Allah SWT dalam membunuh si pembunuh secara sengaja karena kekuasaan dan hartanya.

3.Yang melindungi orang yang mengada-ada ajaran agama

Orang-orang yang dilaknat para Malaikat, sebagaimana juga dilaknat oleh Allah SWT, adalah mereka-mereka yang mengada-ada ajaran agama Allah dengan maksud untuk keluar dari hukum-hukum-Nya dan memusuhi apa-apa yang telah disyari’atkan-Nya atau yang melindungi orang yang mengada-ada.

4. Laknat mereka kepada orang yang mencaci maki sahabat Rasulullah SAW

“Barangsiapa yang mencaci maki dan mengumpat sahabat-sahabatku, maka ia mendapatkan laknat Allah SWT, para Malaikat dan seluruh manusia”.

5. Para malaikat melaknat wanita yang tidak memenuhi ajakan suaminya

“Jika seorang istri meninggalkan tempat tidur suaminya, maka ia dilaknat oleh para Malaikat hingga ia kembali,”(HR. Bukhari)

6. Para malaikat melaknat wanita yang keluar rumah tanpa seizing suaminya

“Sesungguhnya hak suami terhadap istrinya yaitu jika suami menghendaki dirinya, sekalipun dia berada di atas kendaraan, ia tidak mencegah dirinya untuk datang, dan hak suami atas istrinya yaitu, istrinya tidak boleh puasa sunnah tanpa izin suaminya, jika terus melakukannya, ia hanya mendapatkan lapar dan haus dan tidak diterima puasa yang dilakukannya itu, dan tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya, jika ia terus keluar, maka malaikat langit dan malaikat rahmat serta malaikat adzab akan mengutuknya sampai ia pulang.”

7. Para Malaikat melaknat orang yang mengacungkan besi kepada saudaranya

Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.
“Barangsiapa yang mengacungkan besi kepada suadaranya, maka para malaikat melaknatnya. Sekali pun saudranya itu saudara sebapak dna seibu (sekandung),” (HR. Muslim)
Pelaknatan para malaikat dalam hadits, menunjukkan pada pengharaman perbuatan ini, karena telah menimbulkan rasa takut pada diri saudaranya. Karena setan kadang-kadang menyesatkannya sehingga ia betul-betul membunuh saudaranya. Khususnya, jika senjata yang digunakan untuk mengacung-acung tersebut adalah senjata modern yang kadang-kadang bisa lepas hanya dengan satu kesalahan kecil, atau rabaan lembut yang tidak disengaja.[]
 Sumber: Berkenalan Dengan Malaikat/ Abdul Hamid Kisyik/ Gema Insani

Saturday, 10 September 2016

Semakin Rajin Berdzikir, Orang-orang Ini Malah Semakin Dekat Dengan Setan


Dzikir merupakan ibadah yang bisa menenangkan hati. Dzikir bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, Tanpa batas. Bahkan dianjurkan untuk dilakukan sesering mungkin. Semakin banyak waktu yang digunakan dan jumlah bilangan dzikir, maka seorang hamba akan semakin dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Semakin Rajin Berdzikir, Orang-orang Ini Malah Semakin Dekat Dengan Setan


Namun, ada satu kejadian yang dialami salah satu murid Imam al-Ghazali. Pada gurunya, Sang murid mengaku. Semakin rajin berdzikir, mengapa ada orang yang justru semakin dekat dengan setan terlaknat?

“Syaikh,” tuturnya, “bukankah dzikir bisa membuat seorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan setan akan berlari darinya?”

“Benar,” jawab Imam al-Ghazali.

“Namun kenapa ada orang yang rajin berdzikir justru malah semakin dekat dengan setan?” lanjut sang murid.

Laki-laki yang diberi gelar Hujjatul Islam ini ini pun bertutur, “Bagaimana pendapatmu, Jika ada orang yang mengusir anjing, namun dia masih menyimpan tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing di sekitarnya?”

“Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir.” jawab sang murid.

Imam al-Ghazali menjelaskan, demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati dalam dirinya. Setan akan terus datang dan mendekat bahkan bersahabat dengannya.

Ialah kesombongan, iri dengki, syirik, kasar, dan berbagai penyakit hati lainnya. Ketika penyakit-penyakit itu menghinggapi diri seorang hamba, maka setan terlaknat akan senantiasa datang, mengakrabkan diri, kemudian menjadi sahabat karibnya.

Inilah esensi dari dzikir yang kerap dilupakan oleh mayoritas kaum Muslimin. Mereka hanya fokus pada dzikir jahr dan melupakan dzikir sirr. Mereka lebih suka dzikir ritual dibanding dzikir dengan perbuatan. Mereka hanya berhenti pada dzikir berjumlah, tapi melupakan akhlak yang seharusnya menjadi bukti pertama dari bagusnya dzikir yang dilakukan.

Maka kita sering saksikan, banyak orang yang rajin berdzikir, namun tetap sibuk dengan hal yang sia-sia. Banyak pula orang yang ikut berbagai majelis dzikir, tapi kelakuan dan kehidupannya justru semakin jauh dari nilai-nilai Ilahi.

Meskipun, mereka masih lebih baik daripada orang buruk yang tidak berdzikir. Sebagaimana dinasihatkan oleh Imam Ibnu Athailah as-Sakandari, “Orang yang lalai saat berdzikir lebih baik daripada orang lalai yang tidak berdzikir.”

Wallahu a’lam

Friday, 9 September 2016

Keutamaan Masjid

Seseorang yang pergi ke masjid dengan maksud untuk beribadah, baik shalat, I’tikaf, membaca Al Qur’an, dan lain-lainnya, kemudian dihalang-halangi dan dilarang untuk melakukan itu, maka orang yang menghalang-halangi itu termasuk orang yang zalim dan paling aniaya. Mengapa? Beribadah kepada Allah SWT. merupakan bentuk pengabdian kepada seorang hamba kepada penciptanya. Masjid itu sendiri adalah tempat untuk beribadah kepada-Nya. Bagaimana mungkin seorang mahluk, yang diciptakan oleh-Nya, melarang seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt. di rumah-Nya?
Orang yang termasuk aniaya dalam ayat ini adalah orang yang ingin menghancurkan rumah Allah, yaitu agar tidak ada masjid di muka bumi. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh pasukan gajah atau orang Nasrani yang menghancurkan Baitul Maqdis. Padahal, tidak menghancurkannya. Masjid adalah tempat perlindungan. Mereka pun tidak layak massuk kedalam masjid kecuali degan rasa takut kepada Allah. Perbuatan orang-orang aniaya ini sangat tercela sehingga Allah Swt. pun menurunkan azab, sebagaimana yang menimpa Abrahah dan kaumnya. Di akhirat pun, mereka mendapatkan siksa yang sangat pedih.
Ayat ini menjelaskan tentang shalatnya Nabi Muhammad saw. untuk pertama kali, yaitu menghadap Baitu Maqdis selama 16 bulan, padahal ketika itu beliau berada di Mekah. Setelah itu, arah kiblat berubah dengan menghadap Ka’bah. Ibadah yang telah dilakukan oleh Nabi saw dan sahabat ketika menghadap Baitul Maqdis, tidak sia-sia di hadapan Allah Ta’ala.
Keutamaan Masjid
Keutamaan Masjid
Ayat ini pun menjelaskan tentang keringanan bagi orang yang telah berada dalam perjalanan, seperti menggunakan pesawat, mobil, kereta api, dan sebagainya. Ke mana saja arah kendaraan melaju, seseorang dapat mendirikan sholat sesuai dengan arah kendaraan. (Tafsir Taisir Al Karim Ar Rahman, Abdurrahman As Sa’di dan Tafsir Al Qur’an Al ‘Adhim, Ibnu Katsir)
Khasanah Pengetahuan
Dalam Al Qur’an, kata “masjid” disebutkan sebanyak 28 kali. Masjid itu sendiri berasal dari kata sajada yasjudu yang artinya bersujud, sedangkan masjid adalah tempat bersujud. Dengan kata lain, masjid adalah tempat beribadahnya umat Islam. Ada arah yang ditentukan ketika beribadah di dalamnya, yaitu menghadap Ka’bah yang berada di kota Mekah, Saudi Arabia. Menghadap Ka’bah ini di sebut pula menghadap kiblat. Salah satu hikmahnya adalah menjadikan umat Islam satu arah, satu hati, dan satu tujuan, yaitu menghadap kepada Allah Swt.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sejumlah ilmuan yang menemukan fakta bahwa Ka’bah adalah pusat bumi karena posisinya terletak di “titik nol” dari Kutub Utara dan Kutub Selatan. Dengan posisinya ini, orang yang tinggal di sekitarnya mempunyai kesehatan yang lebih baik daripada orang yang di daerah lain karena tidak banyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Tempat ini disebut pula “Zero Magnitesm Area” atau daerah di mana arah jarum kompas menunjukakan angka nol. Hal ini menjadi bukti bahwa Ka’bah berada di daerah dengan pengaruh gravitasi minimal.
Masjid memiliki beberapa fungsi, selain dari tempat shalat kaum muslimin, antara lain sebagai tempat bermusyawarah, memperdalam ilmu agama, tempat bersatunya umat Islam dari berbagai status, termasuk tempat menyusun strategi perang yang dilakukan Rasulullah saw. dan sahabat dahulu.
Dari seluruh masjid yang ada di muka bumi, ada tiga masjid yang mempunyai keistimewaan khusus, yaitu Masjidilharam di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidilaqsa di Palestina. Umat Islam sangat dianjurkan untuk berziarah ke tiga masjid tersebut.
Adapun hal yang tidak boleh dilakukan terkait masjid adalah: tidak boleh membangun masjid di atas pekuburan dan tidak boleh menjadikan kuburan orang saleh sebagai tempat ibadah.
Panduan Amal
Cara menghormati masjid, antara lain:
  1. Memakai pakaian yang bersih, terutama ketika akan melaksanakan shalat di masjid;
  2. Suci dari hadas dan selalu mempunyai wudu;
  3. Menjaga kebersihan dalam atau luar ruangan masjid (HR Muslim)
  4. Tidak membuat kegaduhan selama berada di dalamnya, baik berupa teriakan atau hal-hal yang bersifat duniawi lainnya;
  5. Shalat sunnat dua rakaat tahiyatul masjid ketika tiba di masjid;
  6. Berniat untuk I’tikaf selama berada di dalam masjid;
  7. Memperbanyak bacaan Al Qur’an;
  8. Selalu berjamaah shalat lima waktu;
  9. Tidak memakan makanan yang mengeluarkan aroma bau sehingga orang lain merasa tidak nyaman ketika beribadah. (HR Muslim)